Kerancuan Praktek Ajaran Syiah | Revolusi Suriah
Home » , » Kerancuan Praktek Ajaran Syiah

Kerancuan Praktek Ajaran Syiah


Alhamdulillah Kamis, 14 Nov 2013 kemarin ummat Islam Indonesia bersatu untuk membubarkan acara syiah di Kelapa Gading.Ribuan kaum muslimin bersatu untuk menolak acara yang di selenggarakan oleh syiah. Mudah-mudahan ini menjadi awal mula pemersatu ummat islam untuk melawan musuh bersama ummat islam.

Apa sebenarnya Ritual Asyura Syiah itu?

Ritual yang dilakukan setiap tahunnya itu tidak lain adalah untuk semakin menanamkan dan menyalakan dendam kesumat dalam setiap dada kaum pengikut agama Syiah terhadap Ahlus Sunnah wal Jamaah (kaum Muslimin), dengan dalih guna membalaskan penderitaan Husein yang sebenarnya terbunuh akibat orang Syiah sendiri.

tujuan utama mereka adalah untuk membacakan narasi Maqtal (pembunuhan) Imam Husein untuk semakin menanamkan dan menyalakan dendam dalam setiap dada kaum Syiah guna membalaskan penderitaan Al-Husein kepada Ahlus Sunnah wal Jamaah (kaum Muslimin).

Anehnya, mereka hanya mengadakan upacara yang dilakukan sambil membacakan syair dan menepuk-nepuk dada atau melukai diri ini untuk Husein, dan mereka tidak mengadakan tepuk dada untuk mengenang ayahnya, Imam Ali bin Abi Thalib, yang juga mati dibunuh. Mengapa? Apakah Imam Husein lebih baik daripada Ali bin Abi Thalib?

Hal ini terkait dengan misi Syiah untuk tetap mengikat pengikut Syiah secara emosional, hingga mereka tetap “kerasan” di dalam buaian tipu daya para ulama dan ustadz. Emosi kesedihan mereka dibangkitkan sedemikian rupa, hingga logika pun tumpul dan akhirnya hilang. Ketika logika tidak lagi bekerja, maka ulama dan ustadz syiah bebas untuk mensabdakan apa saja, dan penganut syiah awam dan bodoh akan ikut, karena logika mereka sudah tidak lagi bekerja.

Fakta sejarah juga membuktikan bahwa sebenarnya yang membantai Husein, yaitu para syiah itu sendiri. Mereka menulis puluhan ribu surat untuk Husein, memanggilnya ke Kufah untuk berjihad melawan apa yang
mereka sebut sebagai “tirani”. Tapi yang terjadi di lapangan sungguh berbeda, karena syiah yang menulis surat pada Imam Husein, mereka malah memerangi Imam Husein hingga terbunuh. Ini sesuai dengan kesaksian Imam Ali Zainal Abidin, penerus Imam Husein.

Nah, jika yang membunuh Husein adalah Syiah sendiri, mengapa Syiah malah berduka cita dan mengutuk para pembunuhnya? Jika memang syiah konsisten dengan pembelaan mereka terhadap imam Husein, dan konsisten terhadap kebencian pada para pembunuhnya, mestinya mereka meninggalkan agama Syiah.

Selain memperingati duka cita, upacara tepuk dada ini juga diisi dengan pengobaran dendam dan kebencian pada ahlussunnah, yang dituduh sebagai pengikut Yazid bin Muawiyah, dan dituduh menyetujui pembunuhan terhadap Imam Husein. Dengan berkobarnya kebencian yang dipupuk dalam upacara peringatan syahidnya Husein, maka jarak antara syiah dan ahlussunnah semakin bertambah jauh dan semakin jelas kebencian Syiah terhadap Islam dan semua ini membuktikan bagaimana Syiah telah melakukan pembantaian dan fitnah terhadap kaum Muslimin di berbagai tempat.

Sementara itu ketika merujuk kepada kitab-kitab Syiah, perayaan tepuk dada yang diyakini dan dilakukan pengikut agama syiah ternyata membuat pahala pelakunya jadi gugur. Tapi mengapa mereka masih melakukannya?

Terkait dengan upacara tepuk dada ini, ada sebuah hadits dari Rasulullah dan Imam Ja’far As Shadiq, yang tentunya diriwayatkan oleh kitab-kitab syiah sendiri. Kami di sini tidak menggunakan dalil dari kitab Ahlussunnah.:
Dari Muhammad bin Ali bn Husein, dengan sanadnya dari Shafwan bin Yahya dan Muhammad bin Abi Umair, dari Musa bin Bakr, dari Zurarah, dari Ja’far As Shadiq: Siapa yang memukulkan tangannya ke paha ketika ditimpa musibah, maka pahalanya akan gugur.

Dari Muhammad bin Ya’qub, dari Ali bin Ibrahim, dari ayahnya, dari An Naufali, dari As Sukuni, dari Abu Abdillah berkata: Rasulullah SAW bersabda: orang muslim yang memukulkan tangannya ke paha saat musibah, maka itu menggugurkan pahalanya. Wasa’il Syiah jilid 3 Bab 81 hal 270.

Jelas sekali, menepuk paha ketika musibah, sesuatu yang ringan, bisa menggugurkan pahala orang yang terkena musibah. Jika menepuk paha bisa menggugurkan pahala, apalagi dengan menepuk dada? Atau yang lebih ekstrem lagi menyayat tubuh dengan benda tajam hingga mengalirkan darah. Mengapa ulama dan ulama syiah menyembunyikan riwayat ini dari umatnya?
 
Mengapa mereka menjauhkan pengikut syiah dari sabda-sabda para imam syiah sendiri? Jika penganut syiah sengaja dijauhkan dari ajaran Islam yang benar yang diamalkan oleh keluarga Nabi, lalu siapa yang diikuti oleh para ulama syiah?

Dikutip dari: hakekat.com

UNTUK AMAL dan DAKWAH, SEBARKAN TULISAN INI..!!

0 Komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Artikel Terkini

Popular Post

 

Support : Peta Blog | Donasi | Tentang
Copyright © 2013. Revolusi Suriah
All Rights Reserved

Template Created by Creating Website
Edited by Hanzhalah wa-Qaashiraat
Proudly powered by Blogger


Flag Counter