Dari Indonesia untuk Homs

DARI INDONESIA UNTUK HOMS |

 
Alhamdulillah, segala puji dan kemuliaan hanya bagi Allah ..
Dana bantuan sebesar 10.000 USD telah diserahkan kepada salah satu badan amal lokal (Homs). Bantuan dari muslimin Indonesia telah diterima untuk dibelikan kebutuhan pokok dan dibagikan kepada warga di Talbisah, salah satu distrik di provinsi Homs.

Pembagian bantuan ataupun dana berbeda-beda untuk setiap distrik, mengingat kebutuhan dan kondisi setiap distrik di penjuru Homs berbeda-beda.

Jazaakumullah khairan atas segala bantuan, doa, dan dukungan para Muhsinin Indonesia melalui kami untuk mereka, keluarga Muslim kita di Suriah.

Semoga Allah menerima dan melipatgandakan pahala kita semua

------------------------------------------------------------
Salurkan donasi medis dan kemanusiaan ke Suriah melalui :
- PayPal : misimedissuriah@gmail.com
- Moneygram & Western Union : Ikrimah d.a Suronatan NG II/864 RT 051/008 Yogyakarta
- MANDIRI : 900 0019 330 720 a.n Ikrimah (KCP Katamso Yogyakarta)
- BRI : 0029 0110 999 7500 a.n Ikrimah (KCU Cik Ditiro Yogyakarta)
- BCA : 1691 967 749 a.n Ikrimah (KCU Ahmad Dahlan Yogyakarta)
- BNI : 0317 563 523 a.n Ikrimah (KCP Parangtritis Yogyakarta)
Konfirmasi : SMS: 0857.0264.6881 - Blackberry 328B6030

Syabiha di Malam Buta

SYABIHA DI MALAM BUTA |

 
Selimut udah saya tarik tutupi muka, mata kriyep-kriyep hampir merem, nyaris sweet dream-lah pokoknya. Abu Anjad, mujahidin belia yang pengalaman berperangnya ga sebelia umurya itu masih mainin laptop saya. 3 anggota tim bantuan kemanusiaan Suriah lainnya pun setengah jam lalu bye-bye ke alam mimpi. Suasana di markas sendiri cukup sepi, cuma Abu anjad, Abu Qo’id sang jendral bintang dua dengan bekas luka mulai leher, perut, sampai paha, Mu’anna pejuang 17 tahun yang dalam pemulihan bekas luka tembak di tulang belakang, dan Abul Basith, syaikh muda Hafidzul Qur’an ini girang betul ketemu Ikrimah, kali punya anak gadis mungkin Ikrimah sudah beliau ambil mantu karena katanya sudah lama tidak jumpa qaari’ sefasih Ikrimah di Suriah.

Tambah lagi dua bocah belum genap usai 14 tahun, Majid dan Mazin yang demen bener nongkrongin markas Mujahidin bahkan sampai nginep segala!

Belum sempat lebih dalam terhipnotis cuaca 0 derajat tengah malam di Suriah, dari luar markas sebuah suara menyentak

Dor ..!!! Dor .. !!! Dor …!!!
Tretetetetet …!!

Abu Anjad loncat dari ranjang, kakinya tak sengaja menendang paha saya yang juga kaget dengar bunyi baku tembak barusan. Dia lari ke kamar senjata, Ikrimah pun bangun.

“ Kak! Ada tembakan! ”

Saya sambar jaket berisi pasport dan uang darurat kemudian mengejar Abu Anjad. Di dalam kamar senjata, Abu Qo’id, Abul Basith, dan lain-lain termasuk dua bocah pemberani mengokang senjata!

“ Abu Quraisy, kau bisa kan nembak? ini senjata banyak, bawa ke atap markas, kita semua mau keluar lihat situasi. Kau tutup pintu besi depan dan lari keatas. Kalau nanti bukan kami yang datang, Tembak! Fahimta?!”

Abu Qo’id kasih intsruksi yang segera saya laksanakan.

Perang?!

Kebetulan Ikrimah sudah di belakang saya, maka begitu para mujahidin meninggalkan markas, gerbang depan saya kunci, Ahmad Kindi serta pak Umar saya bangunkan, senjata serta semua orang yang tersisa saya suruh naik ke atap markas!

Angin kencang super dingin menambah tegang situasi, Mu’anna ambil posisi dengan 'mini gun' mengawasi gerbang depan. Ikrimah saya tempatkan di sudut kanan, di belakangnya Ahmad Kindi memback up. Pak Umar yang datang dengan kalem, saya minta melindungi sayap kanan markas, sejajar dengan saya yang berjongkok mengawasi ruang terbuka di belakang markas.

Dua puluh menit penuh ketegangan, datang bantuan dua mujahidin membawa senjata-senjata berat langsung bersiaga di bawah, mengamankan gerbang kanan serta depan.
Komandan Mujahidin mengirim mereka mundur dari garis depan untuk memperkuat markas yang hanya dijaga 4 relawan kemanusiaan, 2 bocah, dan 1 orang cacat!

15 menit kemudian dari arah rumah sakit lapangan, 3 ambulance lengkap lampu warna warni serta nguing-nguingya beriringan menuju garis depan. Komando dari pimpinan grup pejuang silih berganti diberikan kepada kami via hp.

Rupanya ada infiltrasi satu grup besar musuh ke posisi kami!

Allahu Akbar!

Saya datangi tim, cek satu persatu kelengkapan pasport dan uang darurat mereka, juga saya tunjukkan arah markas mujahidin lainnya yang paling dekat, saya bilang pokoknya komando di tangan saya dan sebisa mungkin jangan terlibat baku tembak, segera ada kesempatan larilah cari perlindungan di markas mujahidin lainnya, tapi kalau memang harus mati disini ya sudah! yang penting jangan menyerahkan diri karena toh cuma akan mati perlahan dalam tahanan musuh, sebisa mungkin tukar nyawa sebanyak-banyaknya!

Berselang 30 menit datang lagi sekelompok mujahidin, tapi rupanya bukan untuk mengamankan markas, hanya mengambil amunisi lalu kembali pergi!

Saya tanya mereka kejadian apa persisnya? mereka cuma jawab singkat :

" Syabbiihah! "

Sempat bingung sejenak, saya buka hp, pandangi foto Quraisy serta ibunya, kemudian tutup lagi dan menguatkan hati.

Bimillah tawakkal ‘alallah! kokang senjata, lupakan semua!

Detik-detik menunggu datang serangan musuh terasa begitu lama, suhu 0 derajat terlupa, tak ada apapun yang melintas baik di hati maupun pikiran.. ngga anak, ngga istri, ngga orangtua, ngga juga masa depan. Yang ada hanya desir darah memompa adrenalin ke kepala dan membuat mata saya jadi awas, mengawasi kegelapan di bawah, mencari sekecil apapun kelebat bayangan dalam kegelapan yang barangkali itu musuh!

Semua terdiam, desiran angin jadi macam speaker rusak, bergemuruh, keras bukan main. Rentetan tembakan mendekat, bahkan mulai terdengar suara-suara teriakan sesekali. Saya menggigil hebat, bukan karena dingin tapi karena terlalu tegang! Semua pergerakan di atap mendadak berhenti, Ahmad Kindi yang tadinya saya suruh berputar-putar membentuk lingkaran kecil untuk mengusir dingin, kini terpaku menatap kejauhan, ke arah mungkinnya musuh menjelang!

Entah berapa lama situasi mencekam, sampai suatu ketika gemuruh angin dikalahkan sebuah dering dari hp Mu’anna, kabar dari komandan mujahidin... Lepaskan tembakan kah ? larikah ?

" Ithla’that, Amn InsyaAllah, A’lassalaamah! "

Musuh yang menyamar sebagai warga sipil berhasil menembus check point pertama, tapi laju mereka, Alhamdulillah dipatahkan hanya 1,5 km dari markas kami! seorang penjaga check point pertama yang selamat sempat mengirim SOS ke mabes yang segera menurunkan regu khusus perang malam! beberapa musuh ditembak, puluhan ditawan, sisanya melarikan diri, dan ghanimah membludak! dari Mujahidin hanya sedikit luka ringan.

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!

Fathi Attamimy - Halab, Suriah

Jangan Pernah Berprasangka Baik pada Syiah

JANGAN PERNAH KALIAN BERPRASANGKA BAIK DENGAN SYIAH!
 
Engkau ingin kami diam untuk mengungkap kebusukan Syiah? bersiaplah untuk kecewa karena hal itu tak akan pernah terjadi!

Ribuan Ahlusunnah di Suriah dibantai, dan dibinasakan dengan segala cara yang mana rambut anak kecil bisa memutih seperti orangtua dan lidah kelu tercekat tak mampu bicara.

Beginilah sejatinya Syiah ketika melancarkan serangan suci atas dasar agama busuknya. Membantai Muslim adalah berpahala dalam akidah mereka. Teruslah berkhayal dengan bersatunya Islam (Sunni) dengan Syiah, karena demi Allah, semua itu mustahil!

Tunggulah sampai mereka benar-benar kuat dan kita berakhir sebagaimana foto saudara kita ini atau lebih buruk dari itu. Serangan durjana dari kaum yang durjana.

Semoga Allah melaknat mereka, para penista agama Islam dan penebar kebencian, kaum Syiah Rafidhah.

---------------------------------------------------------------------
Salurkan donasi medis dan kemanusiaan ke Suriah melalui :
- PayPal : misimedissuriah@gmail.com
- Moneygram & Western Union : Ikrimah d.a Suronatan NG II/864 RT 051/008 Yogyakarta
- MANDIRI : 900 0019 330 720 a.n Ikrimah (KCP Katamso Yogyakarta)
- BRI : 0029 0110 999 7500 a.n Ikrimah (KCU Cik Ditiro Yogyakarta)
- BCA : 1691 967 749 a.n Ikrimah (KCU Ahmad Dahlan Yogyakarta)
- BNI : 0317 563 523 a.n Ikrimah (KCP Parangtritis Yogyakarta)
Konfirmasi : SMS: 0857.0264.6881 - Blackberry 328B6030

Menembus Bara Malapetaka

MENEMBUS BARA MALAPETAKA |
 
Saya baru saja kembali ke markas Mujahidin, tempat Misi Medis Suriah dan Indonesyam tinggal. Seperti yang sudah-sudah, tempat kerja kami meliputi beberapa daerah Suriah, baik medan perang maupun wilayah aman, dan khusus untuk tempat tinggal selalu markas Mujahidin karena memang dengan izin Allah tidak ada tempat aman di Suriah kecuali di situ.

Pengalaman tiga tahun dari ribuan relawan Suriah baik muslim maupun non muslim yang membantu kaum muslimin, membuktikan bahwa peluru Syiah, roket serta bomnya tidak membedakan mana pekerja kemanusiaan mana serdadu. Bahkan dokter sekalipun mereka culik atau bunuh di tempat. Seperti yang baru-baru saja terjadi pada dr. Abbas Khan, dokter muda muslim asal Inggris keturunan Pakistan yang diculik dari rumah sakit kemudian ditahan hampir satu tahun dan dikembalikan tinggal jenazah dengan banyak bekas penyiksaan.

Perjalanan kembali dari Bara cukup menegangkan, hanya empat orang pada dua kendaraan. 1 mobil pengawal berisi sang komandan dan pengawal, 1 ambulance yang saya kemudikan bergantian dengan seorang Mujahidin belia. Sebagian Mujahidin yang tadinya mengawal sang komandan telah dikirim ke Atmeh, dan Abu Mahmoud jurnalis Inggris itu kini menetap di Bara.

Sepanjang hari, gerimis mengguyur bumi Suriah mulai pagi sampai menjelang maghrib. Jalan yang basah menjadi licin, laju mobil menjadi sulit dikendalikan karena sepertinya air tetesan salju juga turun sebelum kami melaluinya.

Giliran pertama, kendali supir diambil oleh sang Mujahidin belia kawan saya yang cukup ahli berkelak-kelok sepanjang jalan, yang kadang berlubang-lubang bekas hantaman roket, kadang mulus seperti pipi orang-orang Suriah. Sedan pengawal berkali-kali maju-mundur-ke belakang-ke depan ambulance. Isyarat-isyarat kewaspadaan diulang-ulang dari mobil pengawal melalui radio pemanggil.

" Pelan bro ! di depan itu mungkin ada jebakan !"
" Ya, lanjut ! InsyaAllah aman !"
" Percepat ! mungkin mobil belakang kita ini penguntit !"

Demikian sepanjang jalan. Sesekali ditimpali candaan yang lumayan bikin ngakak, semacam seorang Mujahidin yang ingin nikah dengan orang Indonesia, karena katanya kita ini hitam manis macam kismis.

Menjelang tiba di kedua daerah Syiah yang kemarin kami lewati, sang pengawal meminta mobil berhenti. Kedua supir turun dan bicara di belakang. Saya tidak boleh turun. Selesai rapat singkat dadakan itu, kemudi ambulance mereka serahkan pada saya dan seorang Mujahidin lainnya pindah ke ambulance. Komposisi menjadi 3 orang dalam ambulance dan 1 dalam sedan

Waktu saya mau injak gas, seorang pejuang menyuruh pelan saja tunggu aba-aba dari mobil sedan. Kemudian sedan tersebut melesat kencang sekali mendahului kami dan berhenti pada sebuah tikungan jauh di depan

Terdengar dari radio panggil komando supaya mobil melaju pelan

" Pelan..."
" Pelan..."
" Pelan..."
" Pelan..."

Dan mendadak ...

"YAllah ! YAllah ! Sur'ah ! Sur'ah ! Intabih ! Intabih !"

Antara kaget dan bingung, ono opo iki ?! Saya injak gas dalam-dalam

"Ngueeenggg...! Wusss...!"

Entah berapa speed ambulance waktu itu, yang jelas sepertinya tercepat selama saya nyetir mobil. Mujahidin di kursi depan menutup jendela dengan tubuh, melindungi posisi saya yang menyetir. Moncong AK-47 dia keluarkan sepanjang spion, sedangkan Mujahidin di belakang membuka pintu geser ambulance kemudian menjepitnya supaya ga tertutup dengan AK-47 nya yang siap tembak !

Tanpa tengak-tengok, terus saja mobil saya kebutkan mendekati tikungan dimana mobil sedan telah menunggu. Waktu hampir sampai, mobil saya pelankan karena sangat berbahaya menikung dengan kecepatan tinggi, tapi rupanya melihat laju ambulance agak melambat sang komandan menyeru lagi ..

"YAllah ! Ngapain brenti ?! Injak gas ! Injak gas !"

Ya, sudahlah, karena patuh pada komandan saya tekan gas lagi sedalam-dalamnya, terserah mau kejadian apa nanti !

Begitu lewati, saya liat mobil sedan itu diparkir di pinggir jalan dan sang komandan sedang membidik sesuatu di depannya dari balik kap mesin mobil !

Baru beberapa puluh meter melewati sedan, Mujahidin di belakang saya meminta memberhentikan mobil kemudian loncat ke belakang, merunduk dan menyiapkan posisi tembak sambil matanya mengawasi kejauhan. Rupanya dia gantian dengan sang komandan yang segera menaiki mobilnya lagi dan menyusul kami.

Begitu kedua mobil berdampingan, sang komandan tanpa turun dari kursi supir berteriak supaya injak gas lagi ! kali ini beliau mengambil posisi di belakang ambulance, Mujahidin yang tadinya bersama kami, sekarang duduk bersama beliau dengan kepala dan senjata dikeluarkan siap menembak ke belakang !

10 km kemudian, kami menjumpai pos penjagaan pasukan Jabhah Islamiyah

Alhamdulillah ...

Fathi Attamimy - Halab, Suriah

Thanks for Giving to Syrians in Need

THANK YOU FOR GIVING TO SYRIANS IN NEED !
 
Terima kasih kepada semua yang telah mendonasikan hartanya, yang telah mendukung, yang telah mendoakan, dan semua yang telah berkontribusi dalam misi penyaluran bantuan untuk warga Muslim Suriah di Homs.

BREAKING THE HUNGER, adalah misi bantuan yang memfokuskan penyaluran bantuan pada daerah-daerah kepungan. InsyaAllah jika tidak ada kendala, tim Misi Medis Suriah ingin menyertai para Mujahidin dalam operasi pembebasan daerah-daerah kepungan, penyaluran akan menunggu terbukanya lubang pada rantai kepungan oleh tentara rezim.Tapi bila terlalu lama maka insyaAllah akan diwakilkan pada lembaga amal lokal Suriah.

Jazaakum Allah Khairan!

Semoga Allah Ta'ala meluruskan amal kita fii sabilillah dan melipatgandakan pahala bagi kita semua.
---------------------------------------------------------------------
Salurkan donasi medis dan kemanusiaan ke Suriah melalui :
- PayPal : misimedissuriah@gmail.com
- Moneygram & Western Union : Ikrimah d.a Suronatan NG II/864 RT 051/008 Yogyakarta
- MANDIRI : 900 0019 330 720 a.n Ikrimah (KCP Katamso Yogyakarta)
- BRI : 0029 0110 999 7500 a.n Ikrimah (KCU Cik Ditiro Yogyakarta)
- BCA : 1691 967 749 a.n Ikrimah (KCU Ahmad Dahlan Yogyakarta)
- BNI : 0317 563 523 a.n Ikrimah (KCP Parangtritis Yogyakarta)
Konfirmasi : SMS: 0857.0264.6881 - Blackberry 328B6030

Masih Ingin Mengucapkan Happy New Year?

WARGA SIPIL TERUS MENJADI TARGET SERANGAN REZIM KRIMINAL SYIAH AL-ASSAD DAN PARA SEKUTUNYA |

Ketika kota-kota besar dunia berlomba menyambut tahun baru dengan kembang api terfenomenalnya. Di satu sudut kota Aleppo, warga menyambut kematian setiap hari.

Bukan kembang api, melainkan pesawat yang menjatuhkan bom untuk meledakkan rumah-rumah mereka.

Masih ingin mengucapkan HAPPY NEW YEAR ??!

---------------------------------------------------------------------
Salurkan donasi medis dan kemanusiaan ke Suriah melalui :
- PayPal : misimedissuriah@gmail.com
- Moneygram & Western Union : Ikrimah d.a Suronatan NG II/864 RT 051/008 Yogyakarta
- MANDIRI : 900 0019 330 720 a.n Ikrimah (KCP Katamso Yogyakarta)
- BRI : 0029 0110 999 7500 a.n Ikrimah (KCU Cik Ditiro Yogyakarta)
- BCA : 1691 967 749 a.n Ikrimah (KCU Ahmad Dahlan Yogyakarta)
- BNI : 0317 563 523 a.n Ikrimah (KCP Parangtritis Yogyakarta)
Konfirmasi : SMS: 0857.0264.6881 - Blackberry 328B6030

Serangan Brutal Rezim Assad dan Sekutunya

PASAR, TARGET SERANGAN BRUTAL REZIM ASSAD & SEKUTU |
Rezim Syiah Assad dan sekutu setianya Iran, Irak, Hizbullat masih terus melakukan serangan bar-bar di penjuru Aleppo. Dan salah satu hasilnya, mereka menjatuhkan bom barrel di sebuah pasar buah dan sayur di bagian utara Aleppo, kawasan yang dikuasai oleh Mujahidin. Sebanyak 20 orang dilaporkan tewas dalam kejadian ini.

Warga yang tadinya sedang berjual beli di pasar tersebut .. kini tubuh mereka hancur berserakan bersama dengan belanjaan yang telah mereka beli.

---------------------------------------------------------------------
Salurkan donasi medis dan kemanusiaan ke Suriah melalui :
- PayPal : misimedissuriah@gmail.com
- Moneygram & Western Union : Ikrimah d.a Suronatan NG II/864 RT 051/008 Yogyakarta
- MANDIRI : 900 0019 330 720 a.n Ikrimah (KCP Katamso Yogyakarta)
- BRI : 0029 0110 999 7500 a.n Ikrimah (KCU Cik Ditiro Yogyakarta)
- BCA : 1691 967 749 a.n Ikrimah (KCU Ahmad Dahlan Yogyakarta)
- BNI : 0317 563 523 a.n Ikrimah (KCP Parangtritis Yogyakarta)
Konfirmasi : SMS: 0857.0264.6881 - Blackberry 328B6030

Makanan Bagi Orang-Orang yang Beruntung

MAKANAN BAGI ORANG YANG BERUNTUNG |
Makanan ini benar-benar jauh dari mencukupi untuk memberi makan 6 orang!

Ketahuilah bahwa ini adalah makanan orang-orang yang beruntung!

Sedikit daun koriander/ketumbar, ditumis dengan roti yang terbuat dari biji-bijian, dan sejumput jagung.

Ratusan ribu orang di Damaskus, Homs dan daerah blokade lainnya termasuk anak-anak, tidak memiliki makanan sama sekali. Malnutrisi kronis dan penyakit terkait telah menjadi endemik di daerah kepungan semacam ini.

Ya, beginilah penderitaan hidup di bawah blokade total rezim durjana Syiah Assad dan sekutu Syiahnya - laknat Allah atas mereka.

-----------------------------------------------
Salurkan donasi medis dan kemanusiaan ke Suriah melalui :
- PayPal : misimedissuriah@gmail.com
- Moneygram & Western Union : Ikrimah d.a Suronatan NG II/864 RT 051/008 Yogyakarta
- MANDIRI : 900 0019 330 720 a.n Ikrimah (KCP Katamso Yogyakarta)
- BRI : 0029 0110 999 7500 a.n Ikrimah (KCU Cik Ditiro Yogyakarta)
- BCA : 1691 967 749 a.n Ikrimah (KCU Ahmad Dahlan Yogyakarta)
- BNI : 0317 563 523 a.n Ikrimah (KCP Parangtritis Yogyakarta)
Konfirmasi : SMS: 0857.0264.6881 - Blackberry 328B6030

Yarmuk Kembali Menangis

YARMUK KEMBALI MENANGIS |
 

Kamp Yarmuk, Damaskus |

5 warga sipil di Kamp Yarmuk meninggal pada hari Jumat lalu sebab kelaparan akut yang mereka derita, dan bapak tua ini bernama Fayyez Saadiya adalah salah satu diantara korban yang meninggal.

-----------------------------------------
Salurkan donasi medis dan kemanusiaan ke Suriah melalui :
- PayPal : misimedissuriah@gmail.com
- Moneygram & Western Union : Ikrimah d.a Suronatan NG II/864 RT 051/008 Yogyakarta
- MANDIRI : 900 0019 330 720 a.n Ikrimah (KCP Katamso Yogyakarta)
- BRI : 0029 0110 999 7500 a.n Ikrimah (KCU Cik Ditiro Yogyakarta)
- BCA : 1691 967 749 a.n Ikrimah (KCU Ahmad Dahlan Yogyakarta)
- BNI : 0317 563 523 a.n Ikrimah (KCP Parangtritis Yogyakarta)
Konfirmasi SMS (optional): +62 857 0264 6881 - Blackberry 328B6030

Tidak Boleh Ada Facebook, WhatsApp, atau Viber

TAK BOLEH ADA FACEBOOK, WHATSAPP ATAU VIBER |

28/12/13, Al Kaswa - Damaskus |
Dilaporkan bahwa geng teroris yang terdiri dari tentara Syiah rezim Assad dan Shabiha di pos pemeriksaan Al Kaswa, melakukan pencarian dan investigasi detail terkait barang-barang pribadi yang dimiliki oleh warga. Mereka juga memperingatkan warga sekitar untuk 'log out' dari jejaring sosial apapun dan mematikan semua perangkat komunikasi sebelum mendekati pos pemeriksaan.

Tentara Syiah Bashar al-Assad dan Shabiha telah memeriksa siapa saja yang menggunakan Facebook, Viber, dan WhatsApp.

-----------------------------------------
Salurkan donasi medis dan kemanusiaan ke Suriah melalui :
- PayPal : misimedissuriah@gmail.com
- Moneygram & Western Union : Ikrimah d.a Suronatan NG II/864 RT 051/008 Yogyakarta
- MANDIRI : 900 0019 330 720 a.n Ikrimah (KCP Katamso Yogyakarta)
- BRI : 0029 0110 999 7500 a.n Ikrimah (KCU Cik Ditiro Yogyakarta)
- BCA : 1691 967 749 a.n Ikrimah (KCU Ahmad Dahlan Yogyakarta)
- BNI : 0317 563 523 a.n Ikrimah (KCP Parangtritis Yogyakarta)
Konfirmasi SMS (optional) : +62857 026 46 881 - Blackberry 328B6030
Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Artikel Terkini

Popular Post

 

Support : Peta Blog | Donasi | Tentang
Copyright © 2013. Revolusi Suriah
All Rights Reserved

Template Created by Creating Website
Edited by Hanzhalah wa-Qaashiraat
Proudly powered by Blogger


Flag Counter